Skip to main content

Era 1960 – 1970

Artikel By : www.vallet.id

Dunia desain grafis di Indonesia melalui perjalanan yang cukup panjang hingga bisa mengalami kemajuan seperti sekarang ini, dimana karya desainer Indonesia serta profesi desainer mulai dihargai dan diakui dunia (baca juga: Female Graphic Designers Who Inspire Through Their Works). Selama 350 tahun Indonesia berada di bawah jajahan Belanda, tidak melulu memberikan efek yang negatif bagi masyarakat Indonesia. Sebab, pada tahun 1744 masyarakat Indonesia mulai mengenal desain dalam media iklan yang dipelopori oleh Jan Pieterzoen Coen.

Era 1960 – 1970 

Pada era sebelum tahun 1960an, iklan-iklan produk lokal masih terpengaruh oleh iklan pada zaman kolonial Belanda. Kata-kata seperti “Pakailah selalu” yang digunakan hampir di semua iklan, atau penggunaan istilah Bahasa Belanda seperti Te Huur (sewa), Barbier (cukur rambut), Restaurant, dan Te Koop (dijual) membuat para produsen jenuh dan mandeg. Hingga pada akhirnya di tahun 1962-1970 banyak perusahaan besar yang mulai berani menggunakan sedikit teks atau logo agar produk mereka dapat dibedakan dengan produk kompetitor.
Iklan Indonesia yang masih terpengaruh zaman Kolonial Belanda
Diantara mereka bahkan ada yang menggunakan visualisasi budaya barat, seperti penggunaan tokoh-tokoh Walt Disney (Mickey Mouse, Donald Duck, Cinderella, dan lainnya). Mereka mulai berlomba-lomba mendaftarkan merek dagang mereka ke Kantor Pendaftaran Merek Dagang pada masa itu. Tetapi agaknya, banyak terjadi kemiripan logo karena rata-rata mereka menggunakan materi yang sama di dalam logo. 
Sejak itulah dunia desain grafis di Indonesia perlahan bangkit dan berkembang, terlebih lagi beberapa universitas membuka jurusan seni rupa seperti Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Trisakti. Masyarakat mulai terbuka dengan desain grafis, hingga pada tahun 1967 di Jakarta lahir perusahaan periklanan modern pertama bernama InterVista Ltd. Inc.. Perusahaan yang didirikan oleh Nuradi tersebut menjadi sarana promosi dan periklanan yang baik di Indonesia, dimana pada masa itu masyarakat Indonesia masih sangat asing dengan kampanye pemasaran sosial.

Era 1980

Di era ini, perkembangan dunia desain grafis mulai makin terasa. Pada 16-24 Juni 1980 pameran desain grafis yang pertama diselenggarakan di Indonesia. Pameran yang diadakan di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, Menteng Jakarta ini diselenggarakan oleh tiga desainer grafis Indonesia, yakni Hanny Kardinata, Gauri Nasution, dan Didit Chris Purnomo. Mereka bertiga ingin memperkenalkan profesi desainer grafis ke masyarakat luas dan ingin agar karya desain ini dapat diapresiasi layaknya karya seni.
Selain pameran desain grafis pertama di Indonesia, pada tahun ini pula lahir sebuah organisasi desain grafis pertama di Indonesia yang digagas oleh 9 orang desainer grafis Indonesia. Organisasi yang bernama Ikatan Perancang Grafis Indonesia (IPGI) ini terbentuk pada 25 April 1980 dan diresmikan pada 24 September 1980. 
Selanjutnya, perusahaan-perusahaan desain grafis mulai banyak ditemui di Indonesia. Perusahaan desain grafis tersebut berbeda dengan biro iklan, dimana pada ssat itu mereka mengkhususkan perusahaannya pada desain non-iklan. Contoh perusahaan tersbeut adalah Vision, Grapik Grapos Indonesia, Citra Indonesia, GUA Graphic, Decenta, Gugus Grafis, Polygon, Zee Studio, dan lain-lain. Ada sebagian dari mereka yang bahkan telah menangani produk-produk berbasis grafis seperti kartu ucapan, kalender, sampul buku, dan masih banyak lagi. Aliran Pop Art adalah aliran yang booming pada era ini, dan Tony Tantra adalah desainer yang mempopulerkan aliran Pop Art tersebut.
Masih di era ’80an, pada tahun 1987 Soetopo Mangkudirejo menjadi orang pertama yang menerima Anugerah Pariwara dari Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Pusat. Pada tahun ini pula Menteri Muda Urusan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (UP3DN) bekerja sama dengan P3I dan ITB mengadakan sayembara dan cipta poster dan stiker untuk meningkatkan citra produksi dalam negeri. Lomba yang disebut-sebut memiliki hadiah terbesar sepanjang sejarah ini menghasilkan 313 buah poster dan 278 buah stiker.
Soetopo Mangkudirejo, sosok di balik desain packaging produk PT Sari Husada
Pada tahun 1989, IPGI bekerja sama dengan JAGDA (Japan Graphic Designers Association) menyelenggarakan pameran Grafis Jepang – Indonesia pertama di Galeri Ancol Jakarta. Pameran ini menghadirkan 196 karya desainer Jepang terkemuka. Setelahnya, pameran-pameran desain grafis pun mulai banyak diselenggarakan.
Saat ini profesi desainer grafis di Indonesia sudah semakin banyak ditemui. Tercatat dari tahun ke tahun, jumlah peminat jurusan ini dalam perkuliahan makin bertambah. Pada tahun 2015 lalu, di ITB tercatat 2199 pendaftar untuk 88 kursi pada Fakultas Seni Rupa dan Desain dimana artinya, 1 kursi diperebutkan 25 orang. Senada dengan hal tersebut, pemerintah juga mulai menetapkan standar kompetensi kerja bagi profesi desainer grafis. Tentunya hal ini dimaksudkan untuk makin meningkatkan kualitas kerja desainer dalam persaingan kreatifitas dunia desain grafis yang semakin ketat.

Comments

Popular posts from this blog

10 Tempat Makan di Bandung yang Wajib Menjadi Tujuan Wisata Kuliner

Artikel Original :  www.vallet.id Bosan di rumah saja tanpa ada acara pada saat akhir pekan? Pergi saja ke Bandung. Kota yang satu ini sangat terkenal akan berbagai tempat makannya. Ini 10 tempat makan di Bandung yang wajib menjadi tujuan wisata kulinermu: 1. Dusun Bambu Tempat makan di Bandung yang termasuk sebagai salah satu yang paling terkenal adalah Dusun Bambu. Dusun Bambu termasuk unik karena tempat makannya yang berupa sarang burung yang berada di atas pohon. Daerah tersebut bernama Lutung Kasarung, dan kamu bisa menyewa sarang burung tersebut untuk makan paket makanan yang telah kamu pesan. 2. Kampung Daun Suka dengan suasana hutan dan air terjun? Silakan datang saja ke Kampung Daun. Makan di Kampung Daun serasa makan di tengah hutan. Pondok-pondok makannya juga terbuat dari kayu dan bambu, sangat alami. 3. Congo Tergantung suasana yang ingin kamu rasakan, jika kamu menginginkan yang romantis, maka datang saja pada malam hari karena akan ada banyak lilin yan...

Ketahui Ukuran Spanduk Agar Informasi Tersampaikan

Artikel By :  www.vallet.id Ukuran spanduk, ditentukan  sesuai dengan kebutuhan. Ada beberapa ukuran yang biasa dilihat. Ketika di jalan raya, ukuran yang digunakan jenis spanduk adalah ukuran 2 x 4,5 m. Berbeda dengan spanduk yang diletakan di pinggir jalan biasanya berukuran kecil. Penggunaan spanduk berukuran kecil untuk memberikan informasi yang singkat kepada pembaca. Seperti spanduk informasi kursus masak, dapat menggunakan ukuran yang tidak besar dan hanya berbentuk persegi. Jika Anda ingin mencetak spanduk langkah awal yang perlu diketahui adalah ukuran spanduk. Cari tahu ukuran yang sesuai dengan kebutuhan. Masing-masing ukuran memiliki harga dan penempatan informasi yang berbeda. Seperti beberapa ukuran spanduk yang sering digunakan berikut. 2 x 1,5 m 3 x 0,8 m 3 x 1 m 4 x 0,8 m 2 x 4,5 m 5 x 1 m Ukuran spanduk tersebut sering digunakan orang untuk menyampaikan informasi kepada pembaca. Namun Anda dapat mencetaknya sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan....

Penggunaan Desain Grafis

Artikel By :  www.vallet.id Penggunaan desain grafis di era sekarang ini sangatlah luas dan memberikan warna istimewa untuk masyarakat secara umum. Mulai dari desain media sosial, souvenir sampai undangan pernikahan. Tidak hanya itu, desain grafis juga sudah lama mewarnai dunia blogging dan membuat tulisan lebih berbicara. Desain grafis memudahkan para pembaca dalam memahami tulisan yang ada. Lebih dari itu, desain grafis merupakan sentuhan tambahan sebuah artikel blog jadi lebih menarik. Saya pribadi senang sekali melihat blog dengan dilengkapi desain grafis yang sederhana namun enak dibaca. Membuat desain grafis tidaklah harus yang rumit atau tingkat tinggi. Desain grafis yang sederhana dengan sentuhan terbaik dapat menghasilkan karya istimewa. Desain grafis yang sederhana justru terlihat lebih berkesan dari pada desain yang terlalu ramai dan rumit. Kombinasi huruf, keselarasan warna serta permainan garis simetris yang apik membuat desain grafis menjadi istimewa. Susah n...